counter
aplikasi counter
APLIKASI COUNTER
- mengetahui bentuk rangkaian aplikasi
- Memahami prinsip kerja dari aplikasi dengan judul mesin eskrim otomatis menggunakan sensor touch, PIR, infrared, dan LM35
A. Alat
1. Power Supply1. Daya listrik (Power supply): Ini mengacu pada daya yang diberikan oleh sumber listrik ke peralatan elektronik. Daya ini diukur dalam watt (W). Spesifikasi daya listrik mencakup tegangan input yang diperlukan (misalnya 110V atau 220V AC) dan frekuensi (misalnya 50Hz atau 60Hz).2. Konsumsi daya (Power consumption): Ini adalah jumlah daya yang dikonsumsi oleh peralatan elektronik saat beroperasi. Konsumsi daya juga diukur dalam watt (W) dan umumnya dicantumkan dalam spesifikasi produk. Informasi ini membantu untuk mengetahui berapa banyak daya yang diperlukan oleh peralatan tersebut dan mempengaruhi kebutuhan daya listrik yang dibutuhkan.3. Daya output (Power output): Jika Anda merujuk pada peralatan yang menghasilkan daya, seperti power amplifier atau power bank, spesifikasi power output akan memberikan informasi tentang daya yang dihasilkan oleh perangkat tersebut. Ini juga diukur dalam watt (W) dan mungkin mencakup spesifikasi daya maksimum dan daya kontinu yang dapat dihasilkan.2. Voltmeter DC1. Rentang pengukuran: Ini mengacu pada rentang tegangan yang dapat diukur oleh voltmeter. Misalnya, voltmeter mungkin memiliki rentang pengukuran antara 0 hingga 10 volt atau 0 hingga 1000 volt2. Akurasi: Ini adalah tingkat ketepatan voltmeter dalam mengukur tegangan. Akurasi biasanya dinyatakan dalam persentase kesalahan maksimum. Sebagai contoh, voltmeter mungkin memiliki akurasi ±1% yang berarti kesalahan maksimum yang mungkin terjadi adalah 1% dari nilai yang diukur.3. Resolusi: Resolusi mengacu pada jumlah digit yang ditampilkan pada voltmeter. Resolusi yang lebih tinggi berarti voltmeter dapat menampilkan angka yang lebih rinci. Sebagai contoh, voltmeter dengan resolusi 3 digit dapat menampilkan angka hingga tiga angka di belakang koma.4. Impedansi input: Ini adalah resistansi internal voltmeter terhadap arus listrik yang melewati alat. Impedansi input yang lebih tinggi pada voltmeter memungkinkan pengukuran tegangan yang lebih akurat tanpa mengganggu sirkuit yang sedang diukur.5. Jenis input: Voltmeter dapat dirancang untuk mengukur tegangan searah (DC) atau tegangan bolak-balik (AC). Beberapa voltmeter juga dapat mengukur kedua jenis tegangan.3. BatterySpesifikasi :- Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v- Output voltage: dc 1~35v- Max. Input current: dc 14a- Charging current: 0.1~10a- Discharging current: 0.1~1.0a- Balance current: 1.5a/cell max- Max. Discharging power: 15w- Max. Input current: dc 14a- Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s- Ukuran: 126x115x49mm- Berat: 460grBAHAN1. ResistorSpesifikasi :Resistance (ohms) : 10K, 500KPower (Watts) : 0.25W, 1/4WTolerance : -+ 5%Packaging : BulkComposition : Carbon FilmTemperature Coefficient : 350 ppm/CLead free status : Lead freeRoHS status : RoHS Compliant
2. DiodaSpesifikasi :- Package Type : Available in DO-41 & SMD package- Diode TYpe : Silicon rectifier general usage diode- Max repetitive reverse voltage : 1000 volts- Average Fwd Current : 1000 mA- Non-repetitive max Fwd current : 30A- Max power disipation : 3 W- Max storage & operating temperature should be : -55 to +175 Centigrade3. TransistorSpesifikasi :- Jenis Paket: TO-92- Jenis Transistor: NPN- Arus Kolektor Maks (IC): 100mA- Tegangan Kolektor-Emitor Maks (VCE): 45V- Tegangan Kolektor-Basis Maks (VCB): 50V- Tegangan Basis Emitor Maks (VEBO): 6V- Disipasi Kolektor Maks (Pc): 500 miliWatt- Frekuensi Transisi Maks (ft): 300 MHz- Penguatan Arus DC Minimum & Maksimum (hFE): 110 – 800- Penyimpanan Maks & Suhu Pengoperasian Harus: -65 hingga +150 Celcius4. D Flip-FlopTabel kebenaran5. RelaySpesifikasi :- Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V- Arus pemicu 70mA- Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V- Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V- Switching maksimum6. Motor DCSpesifikasi- Standard 130 Type DC motor- Operating Voltage: 4.5V to 9V- Recommended/Rated Voltage: 6V- Current at No load: 70mA (max)- No-load Speed: 9000 rpm- Loaded current: 250mA (approx)- Rated Load: 10g*cm- Motor Size: 27.5mm x 20mm x 15mm- Weight: 17 grams7. OP-Amp LM741Spesifikasi- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau VOO = 0 (nol)- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)- Karakteristik tidak berubah dengan suhu)- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)8. Gerbang NOT (inverter)9. PotensiometerSpesifikasi- Standard 130 Type DC motor1. Nilai Resistansi: Spesifikasi ini mencantumkan nilai resistansi potensiometer. Nilai resistansi dapat bervariasi, misalnya, potensiometer 10K memiliki resistansi 10.000 ohm (10 kiloohm). Nilai resistansi ini menentukan rentang resistansi yang dapat disesuaikan oleh potensiometer.2. Toleransi: Toleransi resistansi mengacu pada kisaran persentase di mana nilai resistansi potensiometer dapat bervariasi dari nilai yang ditentukan. Misalnya, jika potensiometer memiliki toleransi ±10%, maka nilai resistansi yang sebenarnya dapat berbeda hingga 10% dari nilai yang ditentukan.3. Daya nominal: Ini adalah daya maksimum yang dapat ditangani oleh potensiometer tanpa merusak komponen. Daya biasanya diukur dalam watt (W) dan memberikan gambaran tentang seberapa besar potensiometer dapat menangani arus listrik tanpa mengalami overheating atau kerusakan.4. Jenis Potensiometer: Ada beberapa jenis potensiometer yang tersedia, termasuk potensiometer linier dan potensiometer logaritmik (log potensiometer). Jenis potensiometer ini memiliki kurva resistansi yang berbeda saat putaran atau penggeseran digunakan.5. Jumlah Putaran: Potensiometer dengan lebih dari satu putaran memberikan presisi yang lebih tinggi dalam mengatur resistansi. Jumlah putaran biasanya dinyatakan dalam putaran lengkap atau putaran parsial (misalnya, 1 putaran, 10 putaran, 270 derajat, dll.).10. LEDSpesifikasi- Superior weather resistance- 5mm Round Standard Directivity- UV Resistant Eproxy- Forward Current (IF): 30mA- Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V- Reverse Voltage: 5V- Operating Temperature: -30℃ to +85℃- Storage Temperature: -40℃ to +100℃- Luminous Intensity: 20mcdKonfigurasi Pin- Pin 1 : Positive terminal of LED- Pin 2 : Negative terminal of LED11. Gerbang ANDIC 7411 memiliki 3 gerbang AND dengan tida input dari keluarga transistor12. Sensor PIRSpesifikasi- Tegangan: 5V-20V- Konsumsi daya: 65 mA- TTL output: 3,3 V, 0V- Waktu tunda: dapat disesuaikan (.3->5 menit)- Waktu penguncian: 0,2 detik- Metode pemicu: l - nonaktifkan pemicu berulang, H aktifkan pemicu berulang- Rentang penginderaan: kurang dari 120 derajat, dalam jarak 7 meter- Suhu: -15 ° ~ 70- Dimensi: 32*24 mm, jarak antara sekrup 28mm, M2, Dimensi lensa diameter: 23mmus.
1. Resistor
Konfigurasi Common Base adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.
Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal Output pada Emitor hampir sama dengan tegangan Input Basis.
Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal Output. Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.
Karakteristik Input
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.
Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.
Pemberian bias Ada beberapa macam rangkaian pemberian bias, yaitu: 1. Fixed bias yaitu, arus bias IB didapat dari VCC yang dihubungkan ke kaki B melewati tahanan R seperti gambar 58. Karakteristik Output.2.Self Bias adalah arus input didapatkan dari pemberian tegangan input VBB seperti gambar 60.
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.
LM35 adalah sebuah sensor suhu analog yang umum digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik. Sensor ini dapat mengukur suhu sekitar dengan tingkat akurasi yang tinggi. LM35 memberikan keluaran tegangan linier yang berhubungan langsung dengan suhu yang diukur.
Sensor LM35 menggunakan prinsip perubahan tegangan suhu yang diukur. Tegangan keluaran sensor ini berubah sebesar 10mV per derajat Celcius (mV/°C). Misalnya, jika suhu yang diukur adalah 25°C, maka tegangan keluaran sensor akan sebesar 250mV.
8. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan menjadi :
- Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
- Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
Kata buzzer sebetulnya berasal dari Bahasa Inggris, artinya bel, lonceng, atau alarm. Sedangkan pengertian buzzer secara harfiah adalah alat yang digunakan untuk atau dimanfaatkan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pengumuman. Jadi pada bagian ini buzzer digunakan sebagai output yaitu sebagai penanda atau sebagai bel peringatan.
10. Logic state
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
- HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
- TRUE (benar) dan FALSE (salah)
- ON (Hidup) dan OFF (Mati)
- 1 dan 0
7 jenis gerbang logika :
- Gerbang AND : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang OR : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya.
- Gerbang NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 0, maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 1.
a. Prosedur Percobaan
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan2. Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen3. Cari komponen yang diperlukan di library proteus4. Rangkailah Rangkaian sesuai dengan gambar dibawah5. jika ingin mensimulasikan jangan lupa masukkan library sensor touch, sensor PIR, sensor Infrared dan sensor LMM356.Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup/berputar (motor dc) maka rangkaian bisa digunakan.b. Rangkaian- Sensor PIRKetika sensor PIR mendeteksi adanya wadah es krim, maka sensor PIR akan berlogika 1 “HIGH”. Keluaran tegangan dari sensor sebesar +5V yang mana di teruskan ke clock dari D Flip-flop yang mana Clock pada D Flip-flop disini aktif tinggi “HIGH”. Outputan darisensor PIR juga di umpankan ke kaki SET dari D Flip-flop, sehingga SET disini berlogika 1 “HIGH” dan kaki RESET dihubungkan ke ground sehingga RESET disini akan berlogika 0 “LOW”. Untuk inputan D-nya merupakan umpan balik dari keluaran logika pada output -Q yang mana nilai logika keluarannya yaitu berlogika 1 “HIGH”. Keluaran dari output Q berlogika 0 “LOW” dihubungkan ke inverter, pada inverter terjadi pembalikan logika sehingga kealuaran logikanya menjadi 1 “HIGH” dan diteruskan ke salah satu inputan dari gerbang AND, dan keluaran dari –Q dihubungkan ke inputan dari gerbang AND yang mana inputannya akan berlogika 1 “HIGH”. Dikarenakan kedua kaki inputan dari gerbang AND berlogika 1 “HIGH”, maka keluaran logika dari gerbang AND akan berlogika 1 “HIGH” dan diteruskan ke penguat non-inverting. Tegangan yang masuk ke kaki non-inverting adalah 5V, kemudian akan dikuatkan sebesar 2x sehingga output opamp sebesar 10V, lalu dihambat oleh resistor sehingga tegangan yang masuk ke kaki base transistor adalah 0.84V, maka transistor aktif, maka arus mengalir dari kolektor ke emitter lalu berakhir di ground. Dikarenakan relay mendapat tegangan yang mencukupi maka relay aktif dan kaki relay berpindah ke kiri sehingga arus mengalir dari baterai ke motor DC dan resistor lalu LED, motor akan bergerak searah jarum jam dan tempat keluar es krim terbuka, kemudian terjadi pengisian es krim ke dalam wadah. Kemudian ketika sensor PIR tidak mendeteksi adanya wadah, maka tidak ada arus yang mengalir ke relay, relay berpindah ke kanan, motor bergerak berlawanan arah jarum jam, yang menandakan tempat keluar es krim tertutup, tidak terjadi pengisian es krim.- Sensor TouchPada mesin eskrim terdapat 2 pilihan eskrim yaitu coklat dan matcha. saat seseorang memencet salah satu tombol pilihannya sehingga sensor touch akan aktif. saat sensor ini aktif maka tegangan akan mengalir dari power supply menuju ke vcc dan akan diumpankan ke R6 sehingga menghasilkan tegangan sebesar 0.78 volt yang dapat mengaktifkan transistor. Saat transistor aktif maka tegangan dari vcc menuju kekaki kolektor dan emitor dan menuju ke ground. saat tegangan mengalir dari vcc maka akan menyebabkan relay switch dan tegangan mengalir ke decoder 4515 yang akan menjadi inputan tegangan bagi decoder. untuk inputan kaki A dan B akan diberi logicstate dimana kaki A akan memberikan pengaruh pada output Q1 dan input B memberikan pengaruh pada output Q2.saat inputan A diberi logika 1 maka output Q1 akan menghasilkan logika 0 dan akan dibalikkan pada saat di gerbang not sehingga menghasilkan logika 1 dan tegangan akan mengalir ke transistor sehingga transistor aktif,. saat transistor aktif maka tegangan akan mengalir dari vcc menuju kolektor dan emitor dan menuju ground. saat tegangan melewati relay maka relay akan switch. lalu tegangan akan mengalir ke motor dan motor aktif dan eskrim coklat akan terpilihsaat inputan B diberi logika 1 maka output Q2 akan menghasilkan logika 0 dan akan dibalikkan pada saat di gerbang not sehingga menghasilkan logika 1 dan tegangan akan mengalir ke transistor sehingga transistor aktif,. saat transistor aktif maka tegangan akan mengalir dari vcc menuju kolektor dan emitor dan menuju ground. saat tegangan melewati relay maka relay akan switch. lalu tegangan akan mengalir ke motor dan motor aktif dan eskrim matcha akan terpilih.- sensor infraredSelanjutnya, sensor infrared akan mendeteksi wadah es krim penuh, maka sensor infrared akan berlogika 1 "HIGH" dan sensor PIR akan berlogika 0. Keluaran tegangan dari sensor sebesar +5V yang mana di teruskan ke clock dari D Flip-flop yang mana Clock pada D Flip-flop disini aktif tinggi “HIGH”. Outputan dari sensor infrared juga di umpankan ke kaki SET dari D Flip-flop, sehingga SET disini berlogika 1 “HIGH” dan kaki RESET dihubungkan ke ground sehingga RESET disini akan berlogika 0 “LOW”. Untuk inputan D-nya merupakan umpan balik dari keluaran logika pada output -Q yang mana nilai logika keluarannya yaitu berlogika 1 “HIGH”. Keluaran dari output Q berlogika 0 “LOW” dihubungkan ke inverter, pada inverter terjadi pembalikan logika sehingga kealuaran logikanya menjadi 1 “HIGH” dan diteruskan ke salah satu inputan dari gerbang AND, dan keluaran dari –Q dihubungkan ke inputan dari gerbang AND yang mana inputannya akan berlogika 1 “HIGH”. Dikarenakan kedua kaki inputan dari gerbang AND berlogika 1 “HIGH”, maka keluaran logika dari gerbang AND akan berlogika 1 “HIGH” dan diteruskan ke penguat non-inverting. Tegangan yang masuk ke kaki non-inverting adalah 5V, kemudian akan dikuatkan sebesar 2x sehingga output opamp sebesar 10V, lalu dihambat oleh resistor sehingga tegangan yang masuk ke kaki base transistor adalah 0.84V, maka transistor aktif, maka arus mengalir dari kolektor ke emitter lalu berakhir di ground. Dikarenakan relay mendapat tegangan yang mencukupi maka relay aktif dan kaki relay berpindah ke kiri sehingga arus mengalir dari baterai ke buzzer dan LED, buzzer aktif dan LED menyala, menandakan es krim sudah penuh.- sensor LM35Saat sensor LM35 aktif (suu terdeteksi diatas 0 derajat celcius) maka tegangan dari power supply akan mengalir melewati vout dan akan diumpankan ke kaki non inverting op amp dan pada kaki invertingnya terhubung ke potensiometer yang berfungsi untuk mengatur tegangan masuk (diatur pada 0%). tegangan tadi akan diumpankan ke R12 sehingga terjadi pmbagi tegangan yang menghasilkan tegangan sebesar 0.87 volt yang dapat mengaktifkan transistor. saat transistor aktif maka tegangan mengalir dari vcc menuju kaki kolektor dan menuju emitor lalu ke round, tegangan tadi akan menyebabkan relay switch dan arus akan mengalir ke motor yang menyebabkan mesin eskrim akan aktif dan menurunkan suhu ke bawah 0 dearajt celcius sehiingga dapat membekukan eskrim kembali.
- Simulasi Rangkaian klik disiniVideo Simulasi klik disiniHTML klik disiniDatasheet sensor Infrared klik disiniDatasheet sensor touch klik disiniDatasheet sensor PIR klik disiniDatasheet sensor LM 35 klik disiniDatasheet resistor klik disiniDatasheet transistor NPN klik disiniDatasheet motor dc klik disiniDatasheet dioda klik disiniDatasheet relay klik disiniDatasheet op-amp LM741 klik disiniDatasheet D flip-flop klik disiniDatasheet Decoder 4515 klik disiniDatasheet inverter klik disiniDatasheet 7474 klik disiniLibrary sensor Infrared klik disiniLibrary sensor touch klik disiniLibrary sensor PIR klik disiniLibrary sensor LM35 klik disini
Komentar
Posting Komentar