9.73

 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



9.76

1. Tujuan[Kembali]

Memahami cara kerja ALU 4-bit (74HC382) dalam melakukan operasi aritmatika, khususnya penjumlahan biner, berdasarkan konfigurasi input kontrol logika.
Menganalisis prinsip penggabungan dua IC ALU secara berantai untuk memperluas operasi aritmatika dari 4-bit menjadi 8-bit menggunakan propagasi carry.
Meningkatkan kemampuan merancang dan mensimulasikan rangkaian digital yang melibatkan kombinasi komponen logika untuk aplikasi komputasi dasar dalam sistem digital

2. Alat dan Bahan[Kembali]

ALAT:

    A. Alat

  •     IC 74HC382
Spesifikasi:
Jenis IC: Menggunakan dua buah IC 74HC382 (4-bit ALU - Arithmetic Logic Unit).

Jumlah Bit: Penjumlahan 8-bit, terdiri dari dua bagian:

IC pertama untuk bit rendah (A0–A3 dan B0–B3)

IC kedua untuk bit tinggi (A4–A7 dan B4–B7)

Input: Dua buah bilangan biner 8-bit: A0–A7 dan B0–B7

Sinyal kontrol: S2, S1, S0 = 010 untuk operasi penjumlahan

CN4 (Carry In awal): diatur ke logika rendah (0)

Output: Hasil penjumlahan 8-bit: F0–F7

OVR (Overflow indicator) untuk deteksi overflow dari bit tertinggi

Koneksi Carry: Carry Out dari IC pertama terhubung ke Carry In dari IC kedua

Tegangan Operasi: Umumnya +5V (sesuai spesifikasi standar TTL/CMOS)

Tujuan Fungsi: Melakukan penjumlahan dua bilangan biner 8-bit secara paralel menggunakan logika hardware.

  • Gerbang Logika AND
Jenis: Quad 2-input AND Gate

Spesifikasi:

Tersedia 4 gerbang AND dalam 1 IC

Tegangan operasi: 4.75V – 5.25V

Fungsi: Menggabungkan input A dan B sebagai D-input untuk shift register



  • Gerbang Logika Not
Jenis: Hex Inverter (6 gerbang NOT dalam satu IC)

Spesifikasi:

Fungsi: Membalikkan logika dari tombol input (misal untuk MR)

Tegangan operasi: 4.75V – 5.25V



  • Clock Generator
Jenis: Pulser atau generator clock digital dari Proteus

Spesifikasi:

Frekuensi dapat diatur manual (misalnya 1 Hz – 1 kHz)

Memberikan pulsa positif ke pin Clock (CP) shift register

  • Logic State
Jenis: Alat indikator logika digital

Spesifikasi:

Menampilkan status HIGH (1) atau LOW (0) pada output Q0 – Q7

Digunakan untuk memantau output dari shift register secara visual

  • Logic Probe
Jenis: Probe untuk memantau logika input/output

Spesifikasi:

Memberikan indikator visual pada kondisi logika (High/Low)

Ditempatkan pada pin untuk membaca kondisi sinyal

3. Dasar Teori[Kembali]

    1. Logicprobe

    A. Alat

  •     IC 74HC382
Spesifikasi:
Jenis IC: Menggunakan dua buah IC 74HC382 (4-bit ALU - Arithmetic Logic Unit).

Jumlah Bit: Penjumlahan 8-bit, terdiri dari dua bagian:

IC pertama untuk bit rendah (A0–A3 dan B0–B3)

IC kedua untuk bit tinggi (A4–A7 dan B4–B7)

Input: Dua buah bilangan biner 8-bit: A0–A7 dan B0–B7

Sinyal kontrol: S2, S1, S0 = 010 untuk operasi penjumlahan

CN4 (Carry In awal): diatur ke logika rendah (0)

Output: Hasil penjumlahan 8-bit: F0–F7

OVR (Overflow indicator) untuk deteksi overflow dari bit tertinggi

Koneksi Carry: Carry Out dari IC pertama terhubung ke Carry In dari IC kedua

Tegangan Operasi: Umumnya +5V (sesuai spesifikasi standar TTL/CMOS)

Tujuan Fungsi: Melakukan penjumlahan dua bilangan biner 8-bit secara paralel menggunakan logika hardware.

  • Gerbang Logika AND
Jenis: Quad 2-input AND Gate

Spesifikasi:

Tersedia 4 gerbang AND dalam 1 IC

Tegangan operasi: 4.75V – 5.25V

Fungsi: Menggabungkan input A dan B sebagai D-input untuk shift register



  • Gerbang Logika Not
Jenis: Hex Inverter (6 gerbang NOT dalam satu IC)

Spesifikasi:

Fungsi: Membalikkan logika dari tombol input (misal untuk MR)

Tegangan operasi: 4.75V – 5.25V



  • Clock Generator
Jenis: Pulser atau generator clock digital dari Proteus

Spesifikasi:

Frekuensi dapat diatur manual (misalnya 1 Hz – 1 kHz)

Memberikan pulsa positif ke pin Clock (CP) shift register

  • Logic State
Jenis: Alat indikator logika digital

Spesifikasi:

Menampilkan status HIGH (1) atau LOW (0) pada output Q0 – Q7

Digunakan untuk memantau output dari shift register secara visual

  • Logic Probe
Jenis: Probe untuk memantau logika input/output

Spesifikasi:

Memberikan indikator visual pada kondisi logika (High/Low)

Ditempatkan pada pin untuk membaca kondisi sinyal

4. Percobaan[Kembali]

a) Prosedur [kembali]

  • Siapkan Komponen

    • Op-amp (misalnya IC 741), resistor dengan nilai 1 kΩ, 2 kΩ, 4 kΩ, 8 kΩ, resistor feedback (misalnya 10 kΩ), sumber tegangan DC (misalnya +5V), kabel jumper, saklar atau push-button, dan breadboard.

  • Pasang Op-Amp di Breadboard

    • Letakkan IC op-amp pada breadboard dan pastikan setiap pin mudah diakses.

  • Rangkai Resistor Pembobot

    • Hubungkan keempat resistor dengan nilai 8 kΩ, 4 kΩ, 2 kΩ, dan 1 kΩ ke masing-masing input digital (A, B, C, D) mulai dari LSB hingga MSB.

    • Ujung resistor lainnya disatukan ke input inverting op-amp (pin 2).

  • Hubungkan Sumber Input Digital

    • Sambungkan sisi input resistor ke saklar yang dapat memilih antara logika 0 (ground) dan logika 1 (+5V) sebagai masukan digital.

  • Pasang Resistor Feedback

    • Hubungkan resistor feedback (misalnya 10 kΩ) antara output op-amp (pin 6) dan input inverting (pin 2).

  • Sambungkan Power Op-Amp

    • Hubungkan pin V+ (pin 7) ke +12V dan V− (pin 4) ke -12V atau ground tergantung kebutuhan op-amp.

  • Hubungkan Output

    • Ambil output analog dari pin 6 op-amp untuk dihubungkan ke voltmeter atau osiloskop guna melihat hasil tegangan analog.

  • Lakukan Pengujian

    • Uji kombinasi input digital mulai dari 0000 hingga 1111 dan amati perubahan tegangan output analog secara bertahap dan proporsional.

  •     b) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]

          Rangkaian  dan 9.76









    Rangkaian pada gambar awal bekerja dengan prinsip dasar penggabungan dua IC 74HC382 untuk melakukan penjumlahan dua bilangan biner 8-bit secara paralel. Masing-masing IC 74HC382 berfungsi sebagai ALU 4-bit yang menangani bagian berbeda dari bilangan input. IC pertama (bagian bawah) digunakan untuk menjumlahkan empat bit rendah (A0–A3 dan B0–B3), sedangkan IC kedua (bagian atas) menangani empat bit tinggi (A4–A7 dan B4–B7).

    Ketiga input kontrol (S2, S1, S0) pada kedua IC diatur ke logika 010, yang menandakan operasi penjumlahan biner standar tanpa komplement. Pada awalnya, carry-in (CN4) dari IC pertama diberi logika rendah (0), karena tidak ada carry masuk dari rangkaian sebelumnya. Setelah operasi penjumlahan dilakukan pada IC pertama, jika terjadi kelebihan nilai (carry), maka carry-out dari IC pertama akan diteruskan ke carry-in dari IC kedua, agar penjumlahan 8-bit dapat berjalan secara berkesinambungan.

    Output dari kedua IC, yaitu F0–F3 dari masing-masing IC, akan membentuk hasil penjumlahan 8-bit penuh (dari bit 0 sampai bit 7). Sementara itu, pin OVR (Overflow) dari IC kedua digunakan untuk mendeteksi apabila hasil penjumlahan melampaui batas representasi 8-bit (overflow), yang sangat penting dalam aplikasi aritmatika digital. Dengan konfigurasi ini, sistem mampu melakukan operasi penjumlahan 8-bit hanya dengan dua IC ALU 4-bit secara efektif dan efisien.   


    5. Video[Kembali]



    6. Download File[Kembali]

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini