Laporan akhir 1 modul 2
Laporan Akhir 1 Modul 2
1. Jurnal [kembali]
2. Alat dan Bahan [kembali]

3. Rangkaian Simulasi [kembali]
Rangkaian pada gambar terdiri dari dua bagian utama, yaitu D Flip-Flop (IC 7474) di sisi kiri dan J-K Flip-Flop (IC 74LS112) di sisi kanan, yang keduanya dikontrol oleh beberapa saklar (B0–B6) serta sinyal clock (B3) sebagai pemicu perubahan keadaan.
Ketika input B0=1, B1=1, B2=0, B3=clock, B4=1, B5=1, dan B6=1, maka kondisi logika pada tiap input mengatur karakteristik kerja kedua flip-flop sebagai berikut:
-
Bagian D Flip-Flop (IC 7474):
D Flip-Flop bekerja dengan prinsip bahwa output Q mengikuti input D setiap kali sinyal clock berubah dari low ke high (transisi positif).
Pada kondisi ini, karena input D = 1 (B0=1) dan clock (B3) aktif, maka setiap kali clock memberikan pulsa, output Q akan menjadi 1 dan tetap bertahan hingga ada perubahan logika pada input D.
Dengan demikian, D Flip-Flop berfungsi sebagai penyimpan data tunggal yang menyimpan logika ‘1’ sesuai kondisi inputnya. -
Bagian J-K Flip-Flop (IC 74LS112):
Pada sisi kanan, J-K Flip-Flop menerima input J=1 (B1=1) dan K=0 (B2=0) dengan clock yang sama (B3).
Berdasarkan tabel kebenaran JK Flip-Flop, saat J=1 dan K=0, maka setiap kali clock aktif, output Q akan diset menjadi 1 (Set condition).
Karena sinyal clock juga sama dengan bagian D Flip-Flop, maka perubahan pada kedua flip-flop akan terjadi secara serempak ketika clock mengalami transisi naik. -
Hubungan antarbagian:
Beberapa saklar tambahan (B4, B5, B6) digunakan sebagai kontrol tambahan, seperti preset atau clear yang semuanya bernilai 1, menandakan bahwa kedua flip-flop berada dalam kondisi aktif normal (tidak direset). Dengan kondisi ini, kedua flip-flop dapat bekerja bebas mengikuti sinyal input dan clock tanpa gangguan.
5. Video Rangkaian [kembali]
6. Analisa [kembali]
Kondisi 1:
B0=0, B1=1 → D Flip-Flop menyimpan 0, J–K Flip-Flop menghasilkan 0 karena keadaan reset atau awal Q=0.
Kondisi 2:
B0=1, B1=1, B2=0 → Saat clock aktif, D Flip-Flop menyimpan 1, sedangkan J–K Flip-Flop diset (J=1, K=0) sehingga Q=1.
Kondisi 3:
B0=0, B1=0, B2=0 → J=0, K=0 menyebabkan J–K Flip-Flop tidak berubah (no change), dan D Flip-Flop tetap pada keadaan sebelumnya.
Kondisi 4:
B4=0, B5=0 → sinyal preset/clear aktif (asinkron), memaksa output kedua flip-flop menjadi 0 walaupun ada clock.
Kondisi 5:
B4=1, B5=1, B1=1, B2=0, B0=1 → J–K Flip-Flop seharusnya set (Q=1) dan D Flip-Flop menyimpan 1, tapi jika clock belum naik, output masih 0.
Kondisi 6:
B6=0, B4=0, B1=1, B2=1, B0=1 → Preset/Clear aktif, memaksa J–K Q=1 dan D Q=0, sesuai kombinasi kontrol asinkron.
Kondisi 7:
B4=1, B1=1, B2=1, B0=1 → J=1, K=1, maka J–K Flip-Flop bekerja dalam mode toggle, yaitu output berubah-ubah setiap pulsa clock
7. Link Download [kembali]
- Laporan Akhir [Download]
- Video Simulasi 1 [Download]
- Video Simulasi 2 [Download]
-
Datasheet JK Flip Flop [Download]
- Datasheet D Flip Flop [Download]
- File Rangkaian 1 [Download]
- File Rangkaian 2 [Download]








Komentar
Posting Komentar